Artisurat Al Furqan adalah "pembeda", surat ini memiliki 77 ayat yang terbagi kedalam 2 juz. Dalam penggolongan surat Al Quran berdasarkan tempat turunnya, surat ini masuk kedalam jajaran surah Makkiyah. Artinya adalah surat Al Furqan di turunkan di kawasan Makkah. ArabLatin: Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā. Artinya: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, « An-Nur 64 Al-Furqan 2 ». GRATIS! Tabaarakallazii nazzalal Furqoona 'alaa 'abdihii li yakuuna lil'aalamiina naziira. 1. Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia). Juz ke-18 tafsir ayat ke-1. بَلْكَذَّبُوا۟ بِٱلسَّاعَةِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَن كَذَّبَ بِٱلسَّاعَةِ سَعِيرًا. Arab-Latin: bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā. Artinya: 11. Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. . أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا ٱلشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا Arab-Latin A lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlāArtinya Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, Al-Furqan 44 ✵ Al-Furqan 46 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Terkait Surat Al-Furqan Ayat 45 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 45 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun terkait makna surat Al-Furqan ayat 45, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia45-46. Apakah kamu memperhatikan bagaimana Allah memanjangkan bayangan dari terbitnya fajar hingga terbit matahari? Sekiranya Allah menghendaki, pastilah Dia akan menjadikan bayang-bayang itu bertahan dan tetap ada, tidak lenyapkan oleh sinar matahari. Kemudian Kami menjadikan matahari sebagai pertanda dengan keadaan-keadaanya atas keadaan-keadaan bayang-bayang itu. Lalu ia akan mengecil sedikit demi sedikit. Tiap kali bertambah ketinggian matahari, maka ia akan kian berkurang besarnya. Itu termasuk bukti Kuasa Allah dan keagunganNya, dan sesungguhnya Dia-lah yang berhak diibadahi, bukan yang lain.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram45. Apakah engkau tidak memperhatikan -wahai Rasul- jejak-jejak penciptaan Rabbmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang di atas bumi, dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap dan tidak bergerak, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, kadang memanjang dan kadang memendek.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah45-46. Tidakkah kamu melihat ciptaan Allah yang sangat menakjubkan, bagaimana Allah membentangkan bayangan pada siang hari? Seandainya Allah menghendaki niscaya akan menjadikan ukurannya tetap, tidak berubah. Kemudian Kami menjadikan terbitnya matahari sebagai tanda keberadaan bayangan; semakin tinggi matahari maka bayangan akan memendek sedikit demi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah45. أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayangan Apakah kamu tidak melihat bagaimana Tuhanmu menciptakan bayangan, bagaimana Dia memanjangkannya pada waktu langit mulai menguning di pagi hari sampai terbitnya matahari, padahal ketika itu matahari belum terlihat; kemudian setelah matahari telah nampak, bayangan itu memanjang dengan jelas ke arah barat. وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu Karena matahari yang belum bergerak. ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًاkemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu Yakni yakni posisi matahari sebagai tanda yang menunjukkan posisi bayangan, karena banyangan bertambah panjang atau pendek sesuai dengan posisi matahari.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah45. Apakah kamu tidak melihat ciptaan dan kehendak Tuhanmu, bagaimana Dia membentangkan bayang-bayang dari waktu munculnya fajar sampai terbitnya matahari, yaitu bayang-bayang tanpa adanya matahari. Dan setelah terbit, bayang-bayang itu memanjang menuju arah barat. Jika berkehendak, sungguh Allah akan menjadikan bayang-bayang itu hanya dalam satu kondisi meskipun dengan adanya matahari. Kemudian Kami jadikan matahari sebagai tanda yang menunjukkan kondisi-kondisi bayang-bayang itu baik panjang ataupun pendek.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah kamu tidak memperhatikan Tuhanmu. Bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang} memanjangkan bayang-bayang di atas permukaan bumi setelah terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari {Jika berkehendak, niscaya Dia menjadikannya tetap} tetap {Kemudian Kami menjadikan matahari sebagai petunjuk tentangnya} Kami menjadikan matahari sebagai tanda yang menunjukkan pada bayangan, dimana bayangan itu bisa bertambah atau berkurang dengan cahaya matahari ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H45-46 maksudnya, tidaklah kamu menyaksikan dengan pandangan mata dan pandangan mata hatimu kesempurnaan kekuasaan Rabbmu dan keluasan rahmatNya, yaitu bahwasannya Dia telah memanjangkan bayang-bayang mengikuti manusia. Yaitu sebelum matahari terbit, “kemudian kami jadikan matahari atasnya,” maksudnya, atas bayang-bayang itu, ”sebagai petunjuk,” kalau saja bukan karena adanya matahari, tentu bayang-bayang tidak diketahui. Sebab lawan itu hanya dapat diketahui dengan lawannya pula. “kemudian kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan,” semakin tinggi matahari, semakin hilangnya bayang-bayang itu sedikit demi sedikit hingga akhirnya habis secara total. Sehingga bayang-bayang dan matahari saling bergantian menerpa manusia, yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Perbedaan siang dan malam yang menjadi akibatnya, lalu silih bergantinya siang dan malam, perubahan musim, serta terjadinya berbagai kemaslahatan yang disebabkannya adalah merupakan dalil yang kuat yang membuktikan kekuasaan Allah dan keagunganNya, kesempurnaan rahmatNya, perhatianNya terhadap hamba-hambaNya, dan bahwa hanya Dia semata sembahan yang dipuji, dicintai, diagungkan, pemilik keagungan dan kemuliaan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 45 Dengan penglihatanmu dan mata hatimu sempurnanya kekuasaan Tuhanmu dan luasnya rahmat-Nya, bahwa Dia memanjangkan bayang-bayang, yaitu ketika matahari belum terbit. Jika tidak ada matahari tentu tidak diketahui bayang-bayang itu, karena dengan mengenal kebalikan dari sesuatu, maka akan dikenal lawannya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 45Pada ayat-ayat di bawah ini dijelaskan enam fenomena alam seluruh sebagai bukti kekuasaan dan anugerah Allah. Ke enam fenomena tersebut adalah suasana teduh, terjadinya malam dan siang, kisaran angin, turunnya hujan, tidak bercampurnya air tawar dan air asin, dan terciptanya manusia dari air mani. Tidakkah engkau, wahai rasul, memperhatikan penciptaan tuhanmu, dengan mata kepalamu atau dengan pikiranmu, akan besarnya kekuasaan tuhanmu dan anugerah-Nya yang demikian besar kepada makhluk-Nya, bagaimana dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang atau keteduhan yaitu situasi antara terang benderang dan gelap, hal itu terjadi setelah terbit fajar sampai terbit matahari, dan waktu setelah matahari terbenam sebelum gelapnya malam. Dan sekiranya dia Allah menghendaki untuk melakukan sebaliknya, niscaya dia jadikannya bayang-bayang dan suasana teduh itu tetap, tidak bergeser dari tempatnya. Jika hal itu terjadi, semua makhluk akan menderita. Jika matahari terus menerus menyoroti bumi, manusia dan makhluk lainnya akan terbakar. Kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk akan adanya bayang-bayang dan situasi teduh tersebut. Jika tidak ada matahari, tidak akan terjadi bayang-bayang di bumi. Inilah fenomena alam yang harus direnungkan oleh manusia, bahwa dibelakang semua gerakan alam seluruh ada zat yang sangat berkuasa yaitu Allah. 46. Lalu Allah menjelaskan fenomena alam berikutnya yaitu kemudian kami menariknya bayang-bayang itu, kepada kami sesuai dengan kebijakan kami, sedikit demi sedikit, tidak sekaligus sesuai dengan kecepatan gerakan matahari yang demikian cermat dan terukur. Suasana teduh di pagi hari digantikan oleh terangnya cahaya matahari. Kemudian pada saat sore hari, diwaktu matahari bergerak ke ufuk barat, sedikit demi sedikit, sorot matahari digantikan oleh suasana redup dan teduh kembali dalam rentang waktu yang sangat pendek, sampai datang waktu malam yang gelap dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian variasi penjelasan dari beragam ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Al-Furqan ayat 45 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat bagi kita. Bantu perjuangan kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Sering Dikaji Terdapat banyak topik yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat As-Sajdah, Al-Baqarah 1-5, At-Taubah 128-129, Al-Hujurat, At-Tahrim 6, Ath-Thariq. Termasuk Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, Al-Waqi’ah 35-38, An-Nahl 125, Al-Baqarah 275. As-SajdahAl-Baqarah 1-5At-Taubah 128-129Al-HujuratAt-Tahrim 6Ath-ThariqAr-Ra’d 28Al-Baqarah 155Al-Furqan 63Al-Waqi’ah 35-38An-Nahl 125Al-Baqarah 275 Pencarian surat an nisa ayat 51, qs al infithar, latin surat al ashr, surat al kafirun ayat 1, yunus ayat 38 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Surat Al-Furqan - Surah Al-Furqan adalah surat Al-Quran yang ke 25 berjumlah 77 ayat, termasuk kedalam surat dan diturunkan di kota Mekkah, Al-Furqan artinya adalah "Pembeda".Berikut adalah Surat Arab,Latin, Terjemahan,Tafsir, Mp3 beserta Tajwid Warna-Warninya تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِۦ لِيَكُونَ لِلْعَـٰلَمِينَ نَذِيرًا Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam jin dan manusia. ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا Allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat. وَٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ شَيْــًٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَوٲةً وَلَا نُشُورًا Wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia untuk disembah, padahal mereka tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat mendatangkan manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّآ إِفْكٌ ٱفْتَرَٮٰهُ وَأَعَانَهُۥ عَلَيْهِ قَوْمٌ ءَاخَرُونَ‌ۖ فَقَدْ جَآءُو ظُلْمًا وَزُورًا Wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā Dan orang-orang kafir berkata, “Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia Muhammad, dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. وَقَالُوٓاْ أَسَـٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ٱكْتَتَبَهَا فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً Wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā Dan mereka berkata, “Itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” قُلْ أَنزَلَهُ ٱلَّذِى يَعْلَمُ ٱلسِّرَّ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ‌ۚ إِنَّهُۥ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا Qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā Katakanlah Muhammad, “Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” وَقَالُواْ مَالِ هَـٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلْأَسْوَاقِ‌ۙ لَوْلَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا Wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul Muhammad ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia, أَوْ يُلْقَىٰٓ إِلَيْهِ كَنزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُۥ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا‌ۚ وَقَالَ ٱلظَّـٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلاً مَّسْحُورًا Au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā atau mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan atau mengapa tidak ada kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari hasilnya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُواْ لَكَ ٱلْأَمْثَـٰلَ فَضَلُّواْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلاً Unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulanmu. تَبَارَكَ ٱلَّذِىٓ إِن شَآءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّن ذَٲلِكَ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ وَيَجْعَل لَّكَ قُصُورَۢا Tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan pula istana-istana untukmu. بَلْ كَذَّبُواْ بِٱلسَّاعَةِ‌ۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَن كَذَّبَ بِٱلسَّاعَةِ سَعِيرًا Bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat. إِذَا رَأَتْهُم مِّن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ سَمِعُواْ لَهَا تَغَيُّظًا وَزَفِيرًا Iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā Apabila ia neraka melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya. وَإِذَآ أُلْقُواْ مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِينَ دَعَوْاْ هُنَالِكَ ثُبُورًا Wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan. لَّا تَدْعُواْ ٱلْيَوْمَ ثُبُورًا وَٲحِدًا وَٱدْعُواْ ثُبُورًا كَثِيرًا Lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā Akan dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.” قُلْ أَذَٲلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ ٱلْخُلْدِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ‌ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَآءً وَمَصِيرًا Qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā Katakanlah Muhammad, “Apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” لَّهُمْ فِيهَا مَا يَشَآءُونَ خَـٰلِدِينَ‌ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ وَعْدًا مَّسْــُٔولاً Lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya surga, mereka kekal di dalamnya. Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya. وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَقُولُ ءَأَنتُمْ أَضْلَلْتُمْ عِبَادِى هَـٰٓؤُلَآءِ أَمْ هُمْ ضَلُّواْ ٱلسَّبِيلَ Wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman kepada yang disembah, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan yang benar?” قَالُواْ سُبْحَـٰنَكَ مَا كَانَ يَنۢبَغِى لَنَآ أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَآءَ وَلَـٰكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُواْ ٱلذِّكْرَ وَكَانُواْ قَوْمَۢا بُورًا Qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā Mereka yang disembah itu menjawab, “Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan mereka kaum yang binasa.” فَقَدْ كَذَّبُوكُم بِمَا تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًا‌ۚ وَمَن يَظْلِم مِّنكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا Fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā Maka sungguh, mereka yang disembah itu telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak azab dan tidak dapat pula menolong dirimu, dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar. وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّآ إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِى ٱلْأَسْوَاقِ‌ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ‌ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا Wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu Muhammad, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat. ۞ وَقَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَآءَنَا لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ أَوْ نَرَىٰ رَبَّنَا‌ۗ لَقَدِ ٱسْتَكْبَرُواْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيرًا Wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila 'alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa 'atau 'utuwwang kabīrā Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. يَوْمَ يَرَوْنَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ لَا بُشْرَىٰ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَّحْجُورًا Yauma yaraunal-malā`ikata lā busyrā yauma`iżil lil-mujrimīna wa yaqụlụna ḥijram maḥjụrā Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, “Hijran mahjura.” وَقَدِمْنَآ إِلَىٰ مَا عَمِلُواْ مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَـٰهُ هَبَآءً مَّنثُورًا Wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan. أَصْحَـٰبُ ٱلْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلاً Aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. وَيَوْمَ تَشَقَّقُ ٱلسَّمَآءُ بِٱلْغَمَـٰمِ وَنُزِّلَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ تَنزِيلاً Wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā Dan ingatlah pada hari ketika langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan secara bergelombang. ٱلْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ لِلرَّحْمَـٰنِ‌ۚ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى ٱلْكَـٰفِرِينَ عَسِيرًا Al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَـٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلاً Wa yauma ya'aḍḍuẓ-ẓālimu 'alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma'ar-rasụli sabīlā Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim menggigit dua jarinya, menyesali perbuatannya seraya berkata, “Wahai! Sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. يَـٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلاً Yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, لَّقَدْ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَآءَنِى‌ۗ وَكَانَ ٱلشَّيْطَـٰنُ لِلْإِنسَـٰنِ خَذُولاً Laqad aḍallanī 'aniż-żikri ba'da iż jā`anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażụlā sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَـٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُواْ هَـٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا Wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā Dan Rasul Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.” وَكَذَٲلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا مِّنَ ٱلْمُجْرِمِينَ‌ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا Wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwam minal-mujrimīn, wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā Begitulah, bagi setiap nabi, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa. Tetapi cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٲحِدَةً‌ۚ كَذَٲلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ‌ۖ وَرَتَّلْنَـٰهُ تَرْتِيلاً Wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar. وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَـٰكَ بِٱلْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا Wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā Dan mereka orang-orang kafir itu tidak datang kepadamu membawa sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik. ٱلَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ أُوْلَـٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلاً Allażīna yuḥsyarụna 'alā wujụhihim ilā jahannama ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu sabīlā Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka Jahanam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَـٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهُۥٓ أَخَاهُ هَـٰرُونَ وَزِيرًا Wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir pembantu. فَقُلْنَا ٱذْهَبَآ إِلَى ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔـايَـٰتِنَا فَدَمَّرْنَـٰهُمْ تَدْمِيرًا Fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Lalu Kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. وَقَوْمَ نُوحٍ لَّمَّا كَذَّبُواْ ٱلرُّسُلَ أَغْرَقْنَـٰهُمْ وَجَعَلْنَـٰهُمْ لِلنَّاسِ ءَايَةً‌ۖ وَأَعْتَدْنَا لِلظَّـٰلِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا Wa qauma nụḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja'alnāhum lin-nāsi āyah, wa a'tadnā liẓ-ẓālimīna 'ażāban alīmā Dan telah Kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; وَعَادًا وَثَمُودَاْ وَأَصْحَـٰبَ ٱلرَّسِّ وَقُرُونَۢا بَيْنَ ذَٲلِكَ كَثِيرًا Wa 'ādaw wa ṡamụda wa aṣ-ḥābar-rassi wa qurụnam baina żālika kaṡīrā dan telah Kami binasakan kaum Ad dan samud dan penduduk Rass serta banyak lagi generasi di antara kaum-kaum itu. وَكُلاًّ ضَرَبْنَا لَهُ ٱلْأَمْثَـٰلَ‌ۖ وَكُلاًّ تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا Wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāla wa kullan tabbarnā tatbīrā Dan masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya. وَلَقَدْ أَتَوْاْ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ‌ۚ أَفَلَمْ يَكُونُواْ يَرَوْنَهَا‌ۚ بَلْ كَانُواْ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا Wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā Dan sungguh, mereka kaum musyrik Mekah telah melalui negeri Sodom yang dulu dijatuhi hujan yang buruk hujan batu. Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. وَإِذَا رَأَوْكَ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَـٰذَا ٱلَّذِى بَعَثَ ٱللَّهُ رَسُولاً Wa iżā ra`auka iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī ba'aṡallāhu rasụlā Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? إِن كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ ءَالِهَتِنَا لَوْلَآ أَن صَبَرْنَا عَلَيْهَا‌ۚ وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلاً Ing kāda layuḍillunā 'an ālihatinā lau lā an ṣabarnā 'alaihā, wa saufa ya'lamụna ḥīna yaraunal-'ażāba man aḍallu sabīlā Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan menyembahnya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَٮٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلاً A ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā Sudahkah engkau Muhammad melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ‌ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَٱلْأَنْعَـٰمِ‌ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلاً Am taḥsabu anna akṡarahum yasma'ụna au ya'qilụn, in hum illā kal-an'āmi bal hum aḍallu sabīlā Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya. أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا ٱلشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلاً A lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā Tidakkah engkau memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk, ثُمَّ قَبَضْنَـٰهُ إِلَيْنَا قَبْضًا يَسِيرًا ṡumma qabaḍnāhu ilainā qabḍay yasīrā kemudian Kami menariknya bayang-bayang itu kepada Kami sedikit demi sedikit. وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِبَاسًا وَٱلنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ ٱلنَّهَارَ نُشُورًا Wa huwallażī ja'ala lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja'alan-nahāra nusyụrā Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَـٰحَ بُشْرَۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ‌ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا Wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, لِّنُحْــِۧىَ بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا وَنُسْقِيَهُۥ مِمَّا خَلَقْنَآ أَنْعَـٰمًا وَأَنَاسِىَّ كَثِيرًا Linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahụ mimmā khalaqnā an'āmaw wa anāsiyya kaṡīrā agar dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati tandus, dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. وَلَقَدْ صَرَّفْنَـٰهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُواْ فَأَبَىٰٓ أَكْثَرُ ٱلنَّاسِ إِلَّا كُفُورًا Wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarụ fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur, bahkan mereka mengingkari nikmat. وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِى كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيرًا Walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. فَلَا تُطِعِ ٱلْكَـٰفِرِينَ وَجَـٰهِدْهُم بِهِۦ جِهَادًا كَبِيرًا Fa lā tuṭi'il kāfirīna wa jāhid-hum bihī jihādang kabīrā Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya Al-Qur'an dengan semangat perjuangan yang besar. ۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَـٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَـٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا Wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ مِنَ ٱلْمَآءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُۥ نَسَبًا وَصِهْرًا‌ۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا Wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Mahakuasa. وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْ‌ۗ وَكَانَ ٱلْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِۦ ظَهِيرًا Wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong setan untuk berbuat durhaka terhadap Tuhannya. وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا Wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrā Dan tidaklah Kami mengutus engkau Muhammad melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. قُلْ مَآ أَسْــَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَن شَآءَ أَن يَتَّخِذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلاً Qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā Katakanlah, “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharapkan agar orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.” وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ‌ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya, ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ‌ۚ ٱلرَّحْمَـٰنُ فَسْــَٔلْ بِهِۦ خَبِيرًا Allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, Dialah Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui Muhammad. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسْجُدُواْ لِلرَّحْمَـٰنِ قَالُواْ وَمَا ٱلرَّحْمَـٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩ Wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau Muhammad perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya?” Dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَٲجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا Tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا Wa huwallażī ja'alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda syukụrā Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur. وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَـٰهِلُونَ قَالُواْ سَلَـٰمًا Wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam,” وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَـٰمًا Wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ‌ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا Wallażīna yaqụlụna rabbanaṣrif 'annā 'ażāba jahannama inna 'ażābahā kāna garāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal,” إِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا Innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمْ يُسْرِفُواْ وَلَمْ يَقْتُرُواْ وَكَانَ بَيْنَ ذَٲلِكَ قَوَامًا Wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar, وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ‌ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٲلِكَ يَلْقَ أَثَامًا Wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, يُضَـٰعَفْ لَهُ ٱلْعَذَابُ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِۦ مُهَانًا Yuḍā'af lahul-'ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَـٰلِحًا فَأُوْلَـٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔـاتِهِمْ حَسَنَـٰتٍ‌ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَـٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا Wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. وَٱلَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ ٱلزُّورَ وَإِذَا مَرُّواْ بِٱللَّغْوِ مَرُّواْ كِرَامًا Wallażīna lā yasy-hadụnaz-zụra wa iżā marrụ bil-lagwi marrụ kirāmā Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya, وَٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُواْ بِـَٔـايَـٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّواْ عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا Wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ 'alaihā ṣummaw wa 'umyānā dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٲجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” أُوْلَـٰٓئِكَ يُجْزَوْنَ ٱلْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَـٰمًا Ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi dalam surga atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. خَـٰلِدِينَ فِيهَا‌ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا Khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. قُلْ مَا يَعْبَؤُاْ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ‌ۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامَۢا Qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā Katakanlah Muhammad, kepada orang-orang musyrik, “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak azab pasti menimpamu.” Tulisan atau Teks Latin Surat Al Furqaan. Surat yang ke-25 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 77 ayat. Baca juga surat Al Furqaan teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Furqaan – الفرقان 1. tabaaraka alladzii nazzala alfurqaana alaa abdihi liyakuuna lil’aalamiina nadziiraan 2. alladzii lahu mulku alssamaawaati waal-ardhi walam yattakhidz waladan walam yakun lahu syariikun fii almulki wakhalaqa kulla syay-in faqaddarahu taqdiiraan 3. waittakhadzuu min duunihi aalihatan laa yakhluquuna syay-an wahum yukhlaquuna walaa yamlikuuna li-anfusihim dharran walaa naf’an walaa yamlikuuna mawtan walaa hayaatan walaa nusyuuraan 4. waqaala alladziina kafaruu in haadzaa illaa ifkun iftaraahu wa-a’aanahu alayhi qawmun aakharuuna faqad jaauu zhulman wazuuraan 5. waqaaluu asaathiiru al-awwaliina iktatabahaa fahiya tumlaa alayhi bukratan wa-ashiilaan 6. qul anzalahu alladzii ya’lamu alssirra fii alssamaawaati waal-ardhi innahu kaana ghafuuran rahiimaan 7. waqaaluu maali haadzaa alrrasuuli ya/kulu alththha’aama wayamsyii fii al-aswaaqi lawlaa unzila ilayhi malakun fayakuuna ma’ahu nadziiraan 8. aw yulqaa ilayhi kanzun aw takuunu lahu jannatun ya/kulu minhaa waqaala alzhzhaalimuuna in tattabi’uuna illaa rajulan mashuuraan 9. unzhur kayfa dharabuu laka al-amtsaala fadhalluu falaa yastathii’uuna sabiilaan 10. tabaaraka alladzii in syaa-a ja’ala laka khayran min dzaalika jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru wayaj’al laka qushuuraan 11. bal kadzdzabuu bialssaa’ati wa-a’tadnaa liman kadzdzaba bialssaa’ati sa’iiraan 12. idzaa ra-at-hum min makaanin ba’iidin sami’uu lahaa taghayyuzhan wazafiiraan 13. wa-idzaa ulquu minhaa makaanan dhayyiqan muqarraniina da’aw hunaalika tsubuuraan 14. laa tad’uu alyawma tsubuuran waahidan waud’uu tsubuuran katsiiraan 15. qul adzaalika khayrun am jannatu alkhuldi allatii wu’ida almuttaquuna kaanat lahum jazaa-an wamashiiraan 16. lahum fiihaa maa yasyaauuna khaalidiina kaana alaa rabbika wa’dan mas-uulaan 17. wayawma yahsyuruhum wamaa ya’buduuna min duuni allaahi fayaquulu a-antum adhlaltum ibaadii haaulaa-i am hum dhalluu alssabiila 18. qaaluu subhaanaka maa kaana yanbaghii lanaa an nattakhidza min duunika min awliyaa-a walaakin matta’tahum waaabaa-ahum hattaa nasuu aldzdzikra wakaanuu qawman buuraan 19. faqad kadzdzabuukum bimaa taquuluuna famaa tastathii’uuna sharfan walaa nashran waman yazhlim minkum nudziqhu adzaaban kabiiraan 20. wamaa arsalnaa qablaka mina almursaliina illaa innahum laya/kuluuna alththha’aama wayamsyuuna fii al-aswaaqi waja’alnaa ba’dhakum liba’dhin fitnatan atashbiruuna wakaana rabbuka bashiiraan 21. waqaala alladziina laa yarjuuna liqaa-anaa lawlaa unzila alaynaa almalaa-ikatu aw naraa rabbanaa laqadi istakbaruu fii anfusihim wa’ataw utuwwan kabiiraan 22. yawma yarawna almalaa-ikata laa busyraa yawma-idzin lilmujrimiina wayaquuluuna hijran mahjuuraan 23. waqadimnaa ilaa maa amiluu min amalin faja’alnaahu habaa-an mantsuuraan 24. ash-haabu aljannati yawma-idzin khayrun mustaqarran wa-ahsanu maqiilaan 25. wayawma tasyaqqaqu alssamaau bialghamaami wanuzzila almalaa-ikatu tanziilaan 26. almulku yawma-idzin alhaqqu lilrrahmaani wakaana yawman alaa alkaafiriina asiiraan 27. wayawma ya’adhdhu alzhzhaalimu alaa yadayhi yaquulu yaa laytanii ittakhadztu ma’a alrrasuuli sabiilaan 28. yaa waylataa laytanii lam attakhidz fulaanan khaliilaan 29. laqad adhallanii ani aldzdzikri ba’da idz jaa-anii wakaana alsysyaythaanu lil-insaani khadzuulaan 30. waqaala alrrasuulu yaa rabbi inna qawmii ittakhadzuu haadzaa alqur-aana mahjuuraan 31. wakadzaalika ja’alnaa likulli nabiyyin aduwwan mina almujrimiina wakafaa birabbika haadiyan wanashiiraan 32. waqaala alladziina kafaruu lawlaa nuzzila alayhi alqur-aanu jumlatan waahidatan kadzaalika linutsabbita bihi fu-aadaka warattalnaahu tartiilaan 33. walaa ya/tuunaka bimatsalin illaa ji/naaka bialhaqqi wa-ahsana tafsiiraan 34. alladziina yuhsyaruuna alaa wujuuhihim ilaa jahannama ulaa-ika syarrun makaanan wa-adhallu sabiilaan 35. walaqad aataynaa muusaa alkitaaba waja’alnaa ma’ahu akhaahu haaruuna waziiraan 36. faqulnaa idzhabaa ilaa alqawmi alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa fadammarnaahum tadmiiraan 37. waqawma nuuhin lammaa kadzdzabuu alrrusula aghraqnaahum waja’alnaahum lilnnaasi aayatan wa-a’tadnaa lilzhzhaalimiina adzaaban aliimaan 38. wa’aadan watsamuuda wa-ash-haaba alrrassi waquruunan bayna dzaalika katsiiraan 39. wakullan dharabnaa lahu al-amtsaala wakullan tabbarnaa tatbiiraan 40. walaqad ataw alaa alqaryati allatii umthirat mathara alssaw-i afalam yakuunuu yarawnahaa bal kaanuu laa yarjuuna nusyuuraan 41. wa-idzaa ra-awka in yattakhidzuunaka illaa huzuwan ahaadzaa alladzii ba’atsa allaahu rasuulaan 42. in kaada layudhillunaa an aalihatinaa lawlaa an shabarnaa alayhaa wasawfa ya’lamuuna hiina yarawna al’adzaaba man adhallu sabiilaan 43. ara-ayta mani ittakhadza ilaahahu hawaahu afa-anta takuunu alayhi wakiilaan 44. am tahsabu anna aktsarahum yasma’uuna aw ya’qiluuna in hum illaa kaal-an’aami bal hum adhallu sabiilaan 45. alam tara ilaa rabbika kayfa madda alzhzhilla walaw syaa-a laja’alahu saakinan tsumma ja’alnaa alsysyamsa alayhi daliilaan 46. tsumma qabadhnaahu ilaynaa qabdhan yasiiraan 47. wahuwa alladzii ja’ala lakumu allayla libaasan waalnnawma subaatan waja’ala alnnahaara nusyuuraan 48. wahuwa alladzii arsala alrriyaaha busyran bayna yaday rahmatihi wa-anzalnaa mina alssamaa-i maa-an thahuuraan 49. linuhyiya bihi baldatan maytan wanusqiyahu mimmaa khalaqnaa an’aaman wa-anaasiyya katsiiraan 50. walaqad sharrafnaahu baynahum liyadzdzakkaruu fa-abaa aktsaru alnnaasi illaa kufuuraan 51. walaw syi/naa laba’atsnaa fii kulli qaryatin nadziiraan 52. falaa tuthi’i alkaafiriina wajaahidhum bihi jihaadan kabiiraan 53. wahuwa alladzii maraja albahrayni haadzaa adzbun furaatun wahaadzaa milhun ujaajun waja’ala baynahumaa barzakhan wahijran mahjuuraan 54. wahuwa alladzii khalaqa mina almaa-i basyaran faja’alahu nasaban washihran wakaana rabbuka qadiiraan 55. waya’buduuna min duuni allaahi maa laa yanfa’uhum walaa yadhurruhum wakaana alkaafiru alaa rabbihi zhahiiraan 56. wamaa arsalnaaka illaa mubasysyiran wanadziiraan 57. qul maa as-alukum alayhi min ajrin illaa man syaa-a an yattakhidza ilaa rabbihi sabiilaan 58. watawakkal alaa alhayyi alladzii laa yamuutu wasabbih bihamdihi wakafaa bihi bidzunuubi ibaadihi khabiiraan 59. alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha wamaa baynahumaa fii sittati ayyaamin tsumma istawaa alaa al’arsyi alrrahmaanu fais-al bihi khabiiraan 60. wa-idzaa qiila lahumu usjuduu lilrrahmaani qaaluu wamaa alrrahmaanu anasjudu limaa ta/murunaa wazaadahum nufuuraan 61. tabaaraka alladzii ja’ala fii alssamaa-i buruujan waja’ala fiihaa siraajan waqamaran muniiraan 62. wahuwa alladzii ja’ala allayla waalnnahaara khilfatan liman araada an yadzdzakkara aw araada syukuuraan 63. wa’ibaadu alrrahmaani alladziina yamsyuuna alaa al-ardhi hawnan wa-idzaa khaathabahumu aljaahiluuna qaaluu salaamaan 64. waalladziina yabiituuna lirabbihim sujjadan waqiyaamaan 65. waalladziina yaquuluuna rabbanaa ishrif annaa adzaaba jahannama inna adzaabahaa kaana gharaamaan 66. nnahaa saa-at mustaqarran wamuqaamaan 67. waalladziina idzaa anfaquu lam yusrifuu walam yaqturuu wakaana bayna dzaalika qawaamaan 68. waalladziina laa yad’uuna ma’aa allaahi ilaahan aakhara walaa yaqtuluuna alnnafsa allatii harrama allaahu illaa bialhaqqi walaa yaznuuna waman yaf’al dzaalika yalqa atsaamaan 69. yudaa’af lahu al’adzaabu yawma alqiyaamati wayakhlud fiihi muhaanaan 70. illaa man taaba waaamana wa’amila amalan shaalihan faulaa-ika yubaddilu allaahu sayyi-aatihim hasanaatin wakaana allaahu ghafuuran rahiimaan 71. waman taaba wa’amila shaalihan fa-innahu yatuubu ilaa allaahi mataabaan 72. waalladziina laa yasyhaduuna alzzuura wa-idzaa marruu biallaghwi marruu kiraamaan 73. waalladziina idzaa dzukkiruu bi-aayaati rabbihim lam yakhirruu alayhaa shumman wa’umyaanaan 74. waalladziina yaquuluuna rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrata a’yunin waij’alnaa lilmuttaqiina imaamaan 75. ulaa-ika yujzawna alghurfata bimaa shabaruu wayulaqqawna fiihaa tahiyyatan wasalaamaan 76. khaalidiina fiihaa hasunat mustaqarran wamuqaamaan 77. qul maa ya’bau bikum rabbii lawlaa du’aaukum faqad kadzdzabtum fasawfa yakuunu lizaamaan تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِۦ لِيَكُونَ لِلْعَٰلَمِينَ نَذِيرًا Arab-Latin Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrāArtinya Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan Al Quran kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, An-Nur 64 ✵ Al-Furqan 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Furqan Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penafsiran dari berbagai pakar tafsir terhadap makna surat Al-Furqan ayat 1, misalnya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaAmat agung keberkahan-keberkahan Allah, sangat banyak kebaikan-kebaikanNya, dan sempurna sifat-sifatNya serta MahaTinggi Dzat Yang telah menurunkan al-Qur’an yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan kepada hambaNya, Muhammad agar menjadi seorang utusan Allah bagi bangsa manusia dan jin, yang memperingatkan mereka dari siksaan Allah.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Sungguh Maha Agung dan begitu banyak kebaikan Allah yang telah menurunkan Kitab Al-Qur`ān sebagai pembeda furqan antara yang hak dan yang batil kepada hamba dan Rasul-Nya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, agar dia menjadi Rasul kepada dua jenis makhluk; jin dan manusia, dan menjadi pemberi peringatan kepada mereka tentang azab Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-2. Maha Suci dan Maha Agung kedudukan Allah dan sangat banyak kebaikan-Nya, Dia menurunkan al-Qur’an sebagai pemisah antara kebenaran dan kebatilan kepada hamba-Nya, Muhammad agar dia menjadi seorang rasul bagi jin dan manusia, dia akan memperingatkan mereka dari azab neraka dan memberi mereka kabar gembira berupa surga yang penuh kenikmatan. Allah yang memiliki kerajaan tujuh langit dan bumi, Dia tidak mempunyai anak dan tidak memiliki sekutu dalam kerajaan-Nya. Allah adalah pencipta segala sesuatu, Dia menyempurnakan setiap ciptaan-Nya dan menyiapkan kemaslahatan baginya, tidak ada kekurangan dan perbedaan dalam hal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. تَبَارَكَ الَّذِى نَزَّلَ الْفُرْقَانَ Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan Makna البركة adalah kebaikan yang sangat banyak. Al-Farra’ berkata bahwa kata تبارك dan تقدس memiliki makna yang sama, yakni bermakna keagungan. Sedangkan yang dimaksud dengan الفرقان adalah al-Qur’an yang menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk dan kesesatan, serta halal dan haram. Al-Qur’an diturunkan dengan berangsur-angsur dan berturut-turut sesuai dengan kejadian yang menjadi sebab turunnya agar penjelasannya lebih mudah dipahami dan lebih besar pengaruhnya. عَلَىٰ عَبْدِهِۦkepada hamba-Nya Yang dimaksud adalah Nabi Muhammad. Beliau disebut sebagai hamba-Nya untuk memuliakan dan mengagungkannya sebagai bentuk karunai yang diberikan kepadanya dengan turunnya al-Qur’an. لِيَكُونَ لِلْعٰلَمِينَ نَذِيرًاagar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam Yakni agar Muhammad menjadi pemberi peringatan bagi seluruh manusia dan jin mengenai kebangkitan mereka setelah kematian dan hari mereka dikumpulkan kepada Allah untuk membalas amal perbuatan mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1-2 Bagaimana keagungan al-Qur'an bisa tertanam dalam diri anda? Syaikh Farid al-Anshari pernah berkata, di sela tadabburnya tentang surat al-Furqan Sesungguhnya pengakuan seorang mukmin akan keagungan al-Qur'an dapat dibuktikan ketika ia telah mengakui keagungan dzat yang berkata dalam al-Qur'an itu, Yakni Allah ta'ala Tuhan semesta alam; karena nilai suatu ucapan merupakan bagian dari nilai siapa yang mengatakannya, jika hal ini dapat kamu perhatikan dengan baik, maka kamu telah menemukan kekayaan al-Qur'an yang sesungguhnya. Oleh karena itu Allah kemudian mengatakan pada ayat selanjutnya sebagai pengenalan tentang siapa yang menurunkan ayat-ayat ini { ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا } "Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaanNya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya". Seakan-akan pada ayat pertama { تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ } "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan Al Quran" ditanyakan, siapakah yang menurunkannya? maka kemudian dijawab dengan sifat-sifat Nya yang agung dan mulia yang meninggikan sifat Rububiyyah-Nya secara muthlaq.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. Maha Agung kekuasaan Allah, Maha Banyak kebaikanNya, dan Bertambahlah kesucianNya dari setiap sekurangan, Dzat yang menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur yang membedakan antara yang haq dan yang bathil kepada hambaNya, Muhammad SAW, supaya dia bisa menjadi pemberi peringatan kepada manusia dan jin tentang azab Allah, jika mereka tidak mengimani keesaanNya. Tabaraka dan Taqaddasa itu memiliki satu makna sama. Dan Nabi digambarkan dengan sifat sebagai hamba Allah itu untuk memuliakannya dan memberi penghormatan kepadanya yang berada di tingkat kehambaan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahMaha agung Dzat} Dzat yang agung keberkahanNya {yang telah menurunkan Al-Furqan} Al-Qur’an yang memisahkan antara yang benar dan yang bathil {kepada hambaNya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1 ini adalah penjelasan tentang keagunganNya yang sempurna dan kemanunggalanNYa di dalam keesaan dari segala sisi, banyaknya kebaikan dan karuniaNYa, seraya berfirman, ”Mahaberkah,” maksudnya, Mahaagung, Mahasempurna sifat-sifatNya dan Mahabanyak kebaikanNya, yang di antara karunia dan nikmatNya yang terbesar adalah bahwa Dia telah menurunkan al-qur’an ini, yang membedakan antara yang halal dengan yang haram, antara petunjuk dengan kesesatan, antara orang-orang yang berbahagia dengan orang-orang yang sengsara, “kepada hambaNya,” yaitu Muhammad yang telah menyempurnakan urutan udubiyah dan menggungguli seluruh rasul; “agar ia menjadi,” maksudnya penurunan al-furqan kepada hambaNYa itu agar menjadi “pemberi peringatan kepada seluruh alam,” yang memberikan mereka peringatan akan siksa Allah dan azabNya, menjelaskan kepada mereka letak-letak keridhaanNya dari kemurkaanNya, sehingga siapa saja yang menerima peringatannya dan mengamalkannya, niscaya menjadi termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat, yaitu orang-orang yang meraih kebahagiaan abadi dan kerajaan nan kekal. Apakah ada sesuatu lagi diatas nikmat, karunia dan ihsan ini? Maka Maha luhur Allah yang mana ini merupakan sebagian dari karunia dan berkahNya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 1 Ayat ini menerangkan tentang keagungan Allah, keesaan-Nya dan banyaknya kebaikan serta ihsan-Nya. Yakni Mahaagung, sempurna sifat-sifat-Nya dan banyak kebaikannya yang di antara kebaikan dan nikmat-Nya yang terbesar adalah menurunkan Al Qur’an. Al Qur’an disebut Al Furqan, karena ia membedakan antara yang hak dengan yang batil, yang halal dengan yang haram, petunjuk dengan kesesatan, dan orang yang bahagia dengan orang yang sengsara. Yang telah sempurna martabat kehambaan, dan kedudukannya di atas para rasul yang lain. Menakuti mereka dengan azab Allah dan menerangkan jalan yang diridhai Allah dan jalan yang dimurkai-Nya, sehingga barang siapa yang menerimanya dan mengamalkannya, maka ia termasuk orang yang selamat di dunia dan akhirat, yang memperoleh kebahagiaan yang kekal. Adakah nikmat dan karunia yang lebih besar daripada ini?Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 1Mahasuci Allah yang telah menurunkan furq'n, yaitu Al-Qur'an yang menjelaskan dengan gamblang perbedaan antara hak dan batil. Dia menurunkannya kepada hamba-Nya, nabi Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, baik jin maupun manusia, dan tidak dikhususkan bagi kelompok tertentu. 2. Allah yang menurunkan 'furq'n' itu adalah dia yang memiliki ke-rajaan langit dan bumi. Kekuasaan-Nya begitu sempurna dan kemampuan-Nya tidak berbatas dalam mengurus keduanya. Dia tidak mempunyai anak karena dia tidak membutuhkannya, dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya karena dia mahakuasa sehingga tidak memerlukan bantuan, dan dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat, teliti, dan penuh dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah aneka ragam penjelasan dari banyak mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Furqan ayat 1 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Sering Dikunjungi Terdapat ratusan halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat At-Taubah 128-129, At-Tahrim 6, An-Nahl 125, Al-Hujurat, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155. Termasuk Al-Baqarah 1-5, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Furqan 63, As-Sajdah, Al-Baqarah 275, Ath-Thariq. At-Taubah 128-129At-Tahrim 6An-Nahl 125Al-HujuratAr-Ra’d 28Al-Baqarah 155Al-Baqarah 1-5Al-Waqi’ah 35-38Al-Furqan 63As-SajdahAl-Baqarah 275Ath-Thariq Pencarian surat ibrahim ayat 5, qs al isra ayat 34, terjemah surat al zalzalah, an nur/24 2, al anfal 24 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

surat al furqan latin